Selasa, 14 Agustus 2012

selamat lebaran


Selasa, 13 Maret 2012

PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP

Lingkungan dan manusia memiliki keterkaitan yang erat, manusia merupkan bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan, dan kehidupan manusia tergantung pada kelestarian lingkungan, karena lingkungan merujuk kepada segala sesuatu yang diperlukan oleh makhluk hidup yang disebut sumber daya alam, sebaliknya kelestarian lingkungan tergantung pada aktivitas manusia.
Yang menjadi pertanyaan adalah apakah manusia suadah melestarikan lingkungannya sebagai aset kehidupan?, dalam hal ini saya akan memberikan stimulan mengenai dua sisi lingkungan hidup kita. Baduy (suku adat yang terletak di kabupaten Lebak, provinsi Banten) memiliki karakteristik yang khas, masyarakat Baduy benar-benar menjaga lingkungannya, tatanan sosial mereka teratata rapi.
Disana tidak ada asap rokok, polusi, bau sampah dan sebagainya. Semuanya terasa asri dan indah. Udaranya segar karena disana pepohonan yang besar dan rimbun tunbuh subur, sehingga sirkulasi udara berjalan lancar, hamparan sawah yang hijau, aliran air yang jernih, segala sesuatunya menyatu dengan alam, dan yang membuat saya berdecak kagum masyarakat disana memiliki aturan yang sudah terikat dan harus dijalankan. Mereka dilarang menggunakan sabun, pasta gigi, dan hal-hal yang bisa merusak lingkungan, bahkan mereka dilarang menebang pohon dan membunuh binatang tanpa alasan yang kuat. Menurut Puun (kepala suku Baduy) siapa saja yang melanggar pantangan tersebut maka mereka akan diusir dan tidak dianggap sebagai keluarga suku Baduy.
Selain suku Baduy, suku Naga juga sangat menjaga lingkungannya. Suku yang bertempat di kampung Naga, kabupaten Tasik Malaya Jawa Barat ini bermata pencaharian sebagai petani. Mereka sangat menjaga kelestarian hutan yang menjadi sumber air yang dapat mencegah banjir saat musim hujan dan tetap menyimpan air disaat musim kemarau, oleh karena itu ada sebuah pantangan yang melarang semua warga kampung menebang pohon di hutan, maskipun masa panennya dua kali dalam setahun, tapi hasilnya selalu melimpah karena mendapat pasokan air yang cukup. Kolam, sawah, dan kebun yang ada di kampung Naga tidak pernah kering walaupun kemarau melanda, karena hutan yang berada di atas kampung Naga masih menyediakan cadangan air yang cukup untuk penduduk yang tinggal di bawahnya.
Suku Baduy dan Naga merupakan dua diantara suku yang berada di Nusantara ini yang terikat hukum adat, mereka mengasingkan diri dari kehidupan modern, mereka lebih memilih hidup terpencil dan menyatu dengan alam, walaupun mereka tidak berpendidikan tapi mereka hidup sejahtera dan tenang. Mereka tidak pernah merasakan banjir, kekeringan, dan bencana alam lainnya karena mereka menjaga alam yang diberikan Tuhan.
Prototipe kedua suku ini berbeda dengan masyarakat modern yang pintar, berpendidikan, dan mampu menghasilakan teknologi canggih. Masyarakat modern cenderung memanfaatkan alam dengan cara yang berlebih-lebihan. Misalnya kesan yang saya dapatkan ketika mengunjungi Baduy adalah kedamaian dan keterbukaan bersama alam, lain halnya ketika saya mengunjungi kota-kota besar, kesan yang saya dapatkan sumpek dan gersang, matahari terasa menyengat, udara pengap dan bau, jalanan kotor oleh sampah yang tercecer dimana-mana, semua itu akan menimbulkan kerusakan lingkungan misalnya bangunan-bangunan tinggi yang arsitekturnya mengedepankan ruangan yang tersusun oleh kaca, yang ternyata akan menimbulkan efek rumah kaca yang berbuntut pada rusaknya lapisan ozon kita dan dampaknya akan dirasakan kembali oleh manusia, mereka akan mudah terserang kanker kulit. Selain itu udara kotor yang disebabkan oleh asap rokok dan kendaraan bermotor mengandung banyak polutan, seperti hidrokarbon dan oksida nitrogen. Oksida nitrogen di udara membantu terbetuknya ozon. Kemudian ozon dapat bereaksi dengan hidrokarbon untuk membentuk suatu polusi udara mengganggu tumbuhan dan merusak lingkungan bahkan tumbuh-tumbuhan di tepi jalan yang terkena polusi udara juga akan sukar untuk tumbuh.
Yang lebih memprihatinkan lagi pencemaran lingkungan di kota-kota yang disebabkan limbah manusia (sampah). Sampah merupakan masalah pokok yang harus segera terselesaikan, kita tidak bisa membayangkan bagaimana jika bumi ini tertutup sampah, tentu saja ini hal yang sangat mengerikan. Tapi bayangan ini bisa saja terjadi karena penanganan sampah belum optimal, misalnya kesadaran masyarakat yang belum tumbuh, mereka seenaknya saja membuang sampah sembarangan. Sampah memang bukan pemandangan yang enak dilihat, apalagi kalau ingat isinya hanya benda-benda bekas, kotor, tua, dan rusak. Saat ini di kota-kota besar sampah bebas berkeliaran di air ataupun di darat, sampah merubah kejernihan air menjadi coklat pekat, sampah yang menumpuk bisa memancing datangnya lalat, nyamuk, serta menimbulkan bau busuk, dan jika didiamkan dalam waktu lama akan menyebabkan timbulnya penyakit, misalnya diare, infeksi saluran pernafasan (ISPA), dan sebagainya. Selain itu sampah yang berada di air membuat air menjadi dangkal, dan jika musim hujan tiba bisa menimbulkan bahaya banjir, air yang tercemar sampah dan limbah industri menjadi kotor dan membuat kita sulit mendapatkan air bersih, laut yang tercemar sampah akan menyebabkan biota di dalamnya mati dan dampaknya kita tidak bisa menikmati hasil laut.
Ketika lingkungan mengalami kerusakan, dan bencana terjadi dimana-mana, orang baru menyadari pentingnya pelestarian lingkungan, mereka baru sadar bahwa apa yang dilakukan selama ini salah. Manusia merasa menguasai lingkungan dengan segala kemampuan dan kelebihan yang dimilikinya dan seenaknya memanfaatkan lingkungan di luar batas, ketika lingkungan menjadi rusak dan tercemar, dampaknya ternyata memantul kembali kepada manusia. Jika biosfer rusak, bumi tidak mampu lagi menyokong adanya kehidupan. Pada akhirnya kelestarian manusia akan terancam dan punah.
Dewasa ini memang telah muncul kesadaran dan kepedulian lingkungan, banyak upaya yang telah dilakukan baik oleh pemerintah maupun oleh setiap individu. Pada dasarnya, memang prinsip yang dapat dilakukan untuk melakukan pelestarian, pencegahan, dan penanggulangan pencemaran yaitu secara administratif (adanya peraturan / undang-undang dari pemerintah), di Indonesia sepertinya undang-undang lingkungan hidup belum sepenuhnya terlaksana, akhirnya banyak oknum yang tidak bertanggung jawab terhadap lingkungan terbebas dari jeratan hukum. Seharusnya undang-undang bukan hanya sekedar hukum tertulis, tapi harus juga menjadi pelindung  lingkungan. Jika undang-undang tersebut benar-benar dilaksanakan, tentu saja kerusakan yang diakibatkan ulah tangan manusia akan sedikit terkurangi. Secara teknologis (adnya peralatan pengolah limbah, pembakar sampah), adanya teknologi tersebut sangat membantu terpeliharanya lingkungan, misalnya alat pembakar sampah dapat digunakan untuk membakar sampah-sampah anorganik yang merusak linkungan karena sulit diuraikan oleh bakteri. Secara edukatif / pendidikan  (melakukan penyuluhan kepada masyarakat, dan pendidikan di sekolah-sekolah) dengan adanya penyuluhan yang dilakukan pemerintah kepada masyarakat umum ataupun pelajar akan membantu meningkatkan kesadaran mereka akan pentingnya melestarikan lingkungan. Prinsip dasar tersebut tidak akan berjalan jika manusia terus berupaya meningkatkan kesejahteraan hidupnya tanpa memperhatikan lingkungan.
Adapun upaya yang dapat kita lakukan secara individu adalah dengan menampakkan sikap peduli lingkungan pada diri masing-masing. Jika kesadaran sudah tercipta tentunya akan mudah bagi kita untuk melestarikan lingkungan, kita mulai melestarikan lingkungan dari hal yang terkecil dahulu, misalnya membiasakan buang sampah pada tempatnya. Selain itu tanamkan dan upayakan sikap hemat energi, karena sumber daya alam kita terdiri dari sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan sumber daya yang tidak dapat diperbaharui. Jika sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui habis, maka tidak ada lagi pnggantinya selain mencari alternatif lain, oleh karena itu kita upayakan hemat energi dari sekarang sebelum sumber daya alam kita habis.
Hal yang paling sederhana adalah kita sebagai manusia modern yang terpelajar, memiliki banyak pengetahuan dan mampu mengaplikasikan kemampuannya. Dengan akal dan kemampuannya tersebut manusia mampu menghasilkan teknologi yang mampu menghantarkan hidup ke arah yang lebih baik dan segalanya serba mudah. Jadi alangkah bodohnya jika kita terkalahkan oleh kedua suku yang saya paparkan tersebut. Mereka masih primitif dan tidak sekolah, tapi upaya yang mereka lakukan untuk menjaga lingkungannya melebihi kita.
Upaya yang mereka lakukan untuk meningkatkan kesejahteraan hidup selaras dan sejalan dengan lingkungan, alam memberi dan mereka menjaga. Dan kita sebagai manusia modern seharusnya lebih faham tentang keadaan lingkungan dan tidak ada salahnya jika belajar dari suku-suku yang ada di dunia ini yang terus menjaga bumi, alangkah indahnya jika lingkungan kita seperti lingkungan masyarakat Baduy yang berfalsafah pada alam, bersahabat dengan alam. Melupakan nafsu sesaat demi tercapainya kehidupan yang tentram akan lebih baik dibandingkan kita merasakan akibat yang lebih fatal akibat kecerobohan kita memanfaatkan lingkungan.
Tuhan menciptakan alam untuk kita, jadi sepantasnyalah  kita untuk menjaganya. Pelestarian lingkungan akan tercapai jika kita melaksanakannya dengan kesadaran bahwa alam adalah aset hidup kita yang sepatutnya diperlakukan secara layak, bumi akan tersenyum bahagia melihat tubuhnya yang bersih terjaga. Belajar dari masyarakat yang primitif bukanlah hal sulit bagi kita, karena yang mereka lakukan amatlah sederhana.

Jumat, 24 Februari 2012

PENERIMAAN SISWA BARU SMAN 1 INDERALAYA UTARA

PENERIMAAN SISWA BARU
SMA NEGERI 1 INDRALAYA UTARA
TAHUN PELAJARAN 2012-2013

1. Pendaftaran Online dimulai 19 Februari – 2 Maret 2012 di alamat Web :www.psb.sman1ultra.sch.id
... ... ... 2. Verifikasi pendaftaran/penyerahan berkas pendaftaran 20 Februari – 3 Maret 2012
3. Syarat – syarat :
a. Fotocopy Raport (legalisir) dari Kelas VII s.d kelas IX smt ganjil
b. Mengisi Formulir Pendaftaran
c. Rata-rata Raport mata pelajaran (B. Indonesia, B. Inggris, MTK, IPA, IPS)dari smt I s.d V minimal 71
d. Pasfoto 3x4 cm = 4 Lembar
e. Map Snellercutter (merah untuk laki-laki & biru perempuan)
f. Berumur Max 16 tahun TMT 16 Juli 2012
g. MAP Gobi 1 Buah
4. Jadwal Seleseksi TES Tertulis : 7 Maret 2012
http://www.psb.sman1ultra.sch.id/
www.psb.sman1ultra.sch.id

Jumat, 27 Januari 2012

Rumus Logika Excel

Rumus IF OR AND Excel

Membuat rumus IF AND OR Office Excel. Setelah posting tentang penggunaan rumus IF di Excel dan macro, kali ini cara penggunaan rumus IF OR AND Excel. Dibahas satu persatu-satu dulu dan disertai contoh-contohnya. Juga saya jelaskan cara penggunaan rumus if digabungkan dengan or atau and. Dengan mengerti dasar penggunaan rumus IF, OR, AND kita akan lebih mudah mengembangkan dalam penggunaannya di Office Excel. Membuat rumus logika IF OR AND bertingkat banyak atau bertumpuk-tumpuk menjadi tidak masalah, kalau sudah memahami dari dasarnya dulu.

Rumus OR Office Excel

Mulai dari rumus OR Excel, digunakan untuk dua logika (kriteria) atau lebih yang salah satunya memenuhi syarat maka menghasilkan nilai TRUE. Tidak harus semua logika terpenuhi sesuai dengan syarat yang ditetapkan. Rumus OR Excel, dalam bahasa kita sehari-hari kita sudah tahu, artinya “ATAU”, sudah pada mengerti maksudnya. Memahami secara sederhana misalnya

komputer hidup atau standby, berarti saya di rumah

Kata “hidup” adalah logika 1. Kata “standby” adalah logika 2. Sedangkan “rumah” yaitu nilai “TRUE” dari kedua logika jika salah satunya memenuhi syarat. Jika tidak ada yang memenuhi syarat, kedua logika salah, misalnya komputer “mati“, maka nilai yang dihasilkan adalah “FALSE“.
Dari contoh 2 logika di atas, kondisi komputer yang hidup atau komputer standby. Jika salah satu logika ini terpenuhi, maka artinya saya di rumah. Tetapi sebaliknya, kalau tidak hidup atau tidak standby, berarti kondisi komputer mati, artinya saya tidak di rumah.

Penulisan atau bentuk dasar rumus OR

=OR(logika_1,logika_2)

=OR(“komputer hidup“,”komputer mati“)

Sekarang langsung dipraktikkan di sheet Excel penggunaannya. Umpanya sel A1 berisi angka 5, dan B1 dengan angka 7. Isi sel C1 dengan rumus OR Excel

=OR(A1=5,B1>7)

Logika_1 sama dengan 5, logika_2 berisi lebih besar dari 7. Jika salah satu logika ini memenuhi syarat maka akan menghasilkan TRUE. Jika tidak ada yang sesuai kriteri (sama dengan 5 atau lebih besar 7) maka akan menghasilkan FALSE. Coba gantilah di sel A1 dan B1.

Penggunaan Rumus IF OR Excel

Nah sekarang kita gabungkan penggunakan rumus OR dengan IF. Supaya cepat dalam memahami struktur setiap rumus Excel, memahami satu persatu rumus dasarnya merupakan hal penting. Karena saya sudah posting artikel tentang penggunaan rumus if, maka kali ini tidak dibahas. Langsung membuat rumus bertingkat dengan IF dan OR.

Dari contoh di atas (maksudnya yang terakhir ya) sekarang kita tambah dengan rumus IF

=IF(OR(A1=5,B1>7),A1+B1,”INTERNET”)

Jika
sel A1 = 5 atau sel B1 > 7
maka diisi A1+B1
kalau tidak maka diisi kata “INTERNET”

Dengan memahami struktur di atas tentu akan memudahkan dalam memodifikasi formula Excel. Warna dibuat beda-beda bikin pusing ga ya :) tujuannya agar lebih mudah membaca rumus logikanya.

Rumus AND Office Excel

Rumus AND Excel digunakan untuk dua logika (kriteria) atau lebih yang semuanya harus memenuhi syarat maka menghasilkan nilai TRUE. Jika salah satu logika tidak terpenuhi sesuai dengan syarat yang ditetapkan, maka akan menghasilkan nilai FALSE.

Penulisan atau bentuk dasar rumus AND

=AND(logika_1,logika_2)

Tanpa basa-basi langsung dipraktikkan. Saya mengambil contoh yang sudah dipakai rumus OR. Cuma diganti rumusnya menjadi AND.

=AND(A1=5,B1>7)

Rumus ini menghasilkan nilai TRUE jika sel A1 berisi 5 dan B1 lebih besar dari 7. Ketika salah satunya tidak memenuhi syarat tersebut maka akan menghasilkan FALSE.

Penggunaan Rumus IF AND Excel

Sekarang kita gabungkan penggunakan rumus AND dengan IF.

=IF(AND(A1=5,B1>7),A1+B1,”INTERNET”)

Jika
sel A1 = 5 dan sel B1 > 7
maka diisi A1+B1
kalau tidak maka diisi kata “INTERNET”

Untuk penggunakan rumus bertingkat IF OR AND sekaligus tidak saya uraikan dalam artikel ini, karena sudah capek ngetiknya (:lol: padahal karena sulit dalam penjelasannya, jadi panjang). Sebagai contoh saja =IF(AND(OR(E2>10,K2>10)=5,SUM(E2,K2)=5),”tidak”) tentunya ini kalau dijelaskan jadi muter-muter :roll: Penggunaannya bisa dilihat pada contoh yang bisa di download.

Demikian penggunakan rumus IF AND OR Excel. Belajar Excel dimulai dari dasarnya akan memudahkan memodifikasi sesuai dengan kebutuhan. Lain waktu dibahas rumus yang lainnya. Terutama rumus-rumus Excel yang sering dipakai. Tambahan, agar komputer yang error bisa dikembalikan baca cara menggunakan system restore point windows, sehingga sewaktu-waktu windows corrupt kita bisa mengembalikan seperti semula. Bagi yang sudah berkeluarga, saya punya pengalaman membiarkan anak terjatuh untuk bangun sendiri, walaupun banyak yang mengatakan “kejam“, tetapi semua itu untuk masa depan mereka. Cekap semanten, matur nuwun dan semoga bermanfa’at. Silahkan download contoh rumus IF OR AND Office Excel (zip 8 kb di 4shared.com)

Artikel terkait :

Jumat, 13 Januari 2012

Microsoft Excel

Microsoft Excel

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Langsung ke: navigasi, cari
Microsoft Excel (Windows)
Excel2007.PNG
Microsoft Office Excel 2007.png
Spreadsheet kosong Microsoft Excel 2007 yang dijalankan di Windows Vista.
Pengembang Microsoft
Rilis stabil 12.0.6014.5000 / 2007
Sistem operasi Microsoft Windows
Jenis Spreadsheet
Lisensi Proprietary EULA
Situs web www.microsoft.com
Microsoft Excel (Mac OS X)
Excel04Icon.png
Excel04OSXLeopard.jpg
Spreadsheet Microsoft Excel 2004 dijalankan di Mac OS X 10.5.
Pengembang Microsoft
Rilis stabil 2004 v11.3.7 / 8 Mei, 2007
Rilis pratayang 2008 v12.x
Sistem operasi Mac OS X
Lisensi Proprietary EULA
Situs web Excel 2004 untuk Mac
Microsoft Excel atau Microsoft Office Excel adalah sebuah program aplikasi lembar kerja spreadsheet yang dibuat dan didistribusikan oleh Microsoft Corporation untuk sistem operasi Microsoft Windows dan Mac OS. Aplikasi ini memiliki fitur kalkulasi dan pembuatan grafik yang, dengan menggunakan strategi marketing Microsoft yang agresif, menjadikan Microsoft Excel sebagai salah satu program komputer yang populer digunakan di dalam komputer mikro hingga saat ini. Bahkan, saat ini program ini merupakan program spreadsheet paling banyak digunakan oleh banyak pihak, baik di platform PC berbasis Windows maupun platform Macintosh berbasis Mac OS, semenjak versi 5.0 diterbitkan pada tahun 1993. Aplikasi ini merupakan bagian dari Microsoft Office System, dan versi terakhir adalah versi Microsoft Office Excel 2007 yang diintegrasikan di dalam paket Microsoft Office System 2007.

[sunting] Sejarah

Pada tahun 1982, Microsoft membuat sebuah program spreadsheet yang disebut dengan Multiplan, yang sangat populer dalam sistem-sistem CP/M, tapi tidak dalam sistem MS-DOS mengingat di sana sudah berdiri saingannya, yakni Lotus 1-2-3. Hal ini membuat Microsoft memulai pengembangan sebuah program spreadsheet yang baru yang disebut dengan Excel, dengan tujuan, seperti yang dikatakan oleh Doug Klunder, "do everything 1-2-3 does and do it better/melakukan apa yang dilakukan oleh 1-2-3 dan lebih baik lagi".
Versi pertama Excel dirilis untuk Macintosh pada tahun 1985 dan versi Windows-nya menyusul (dinomori versi 2.0) pada November 1987. Lotus ternyata terlambat turun ke pasar program spreadsheet untuk Windows, dan pada tahun tersebut, Lotus 1-2-3 masih berbasis MS-DOS. Pada tahun 1988, Excel pun mulai menggeser 1-2-3 dalam pangsa pasar program spreadsheet dan menjadikan Microsoft sebagai salah satu perusahaan pengembang aplikasi perangkat lunak untuk komputer pribadi yang andal. Prestasi ini mengukuhkan Microsoft sebagai kompetitor yang sangat kuat bagi 1-2-3 dan bahkan mereka mengembangkannya lebih baik lagi. Microsoft, dengan menggunakan keunggulannya, rata-rata merilis versi Excel baru setiap dua tahun sekali, dan versi Excel untuk Windows terakhir adalah Microsoft Office Excel 2010 (Excel 14), sementara untuk Macintosh (Mac OS X), versi terakhirnya adalah Excel for Mac.
Pada awal-awal peluncurannya, Excel menjadi sasaran tuntutan perusahaan lainnya yang bergerak dalam bidang industri finansial yang telah menjual sebuah perangkat lunak yang juga memiliki nama Excel. Akhirnya, Microsoft pun mengakhiri tuntutan tersebut dengan kekalahan dan Microsoft harus mengubah nama Excel menjadi "Microsoft Excel" dalam semua rilis pers dan dokumen Microsoft. Meskipun demikian, dalam prakteknya, hal ini diabaikan dan bahkan Microsoft membeli Excel dari perusahaan yang sebelumnya menuntut mereka, sehingga penggunaan nama Excel saja tidak akan membawa masalah lagi. Microsoft juga sering menggunakan huruf XL sebagai singkatan untuk program tersebut, yang meskipun tidak umum lagi, ikon yang digunakan oleh program tersebut masih terdiri atas dua huruf tersebut (meski diberi beberapa gaya penulisan). Selain itu, ekstensi default dari spreadsheet yang dibuat oleh Microsoft Excel hingga versi 11.0 (Excel 2003) adalah *.xls sedangkan mulai Microsoft Office Excel 2007 (versi 12.0) ekstensi default-nya adalah *.xlsx yang mendukung format HTML namun dengan isi yang sama memiliki ukuran file yang lebih kecil jika dibandingkan dengan versi-versi Excel sebelumnya.
Excel menawarkan banyak keunggulan antarmuka jika dibandingkan dengan program spreadsheet yang mendahuluinya, tapi esensinya masih sama dengan VisiCalc (perangkat lunak spreadsheet yang terkenal pertama kali): Sel disusun dalam baris dan kolom, serta mengandung data atau formula dengan berisi referensi absolut atau referensi relatif terhadap sel lainnya.
Excel merupakan program spreadsheet pertama yang mengizinkan pengguna untuk mendefinisikan bagaimana tampilan dari spreadsheet yang mereka sunting: font, atribut karakter, dan tampilan setiap sel. Excel juga menawarkan penghitungan kembali terhadap sel-sel secara cerdas, di mana hanya sel yang berkaitan dengan sel tersebut saja yang akan diperbarui nilanya (di mana program-program spreadsheet lainnya akan menghitung ulang keseluruhan data atau menunggu perintah khusus dari pengguna). Selain itu, Excel juga menawarkan fitur pengolahan grafik yang sangat baik.
Ketika pertama kali dibundel ke dalam Microsoft Office pada tahun 1993, Microsoft pun mendesain ulang tampilan antarmuka yang digunakan oleh Microsoft Word dan Microsoft PowerPoint untuk mencocokkan dengan tampilan Microsoft Excel, yang pada waktu itu menjadi aplikasi spreadsheet yang paling disukai.
Sejak tahun 1993, Excel telah memiliki bahasa pemrograman Visual Basic for Applications (VBA), yang dapat menambahkan kemampuan Excel untuk melakukan automatisasi di dalam Excel dan juga menambahkan fungsi-fungsi yang dapat didefinisikan oleh pengguna (user-defined functions/UDF) untuk digunakan di dalam worksheet. Dalam versi selanjutnya, bahkan Microsoft menambahkan sebuah integrated development environment (IDE) untuk bahasa VBA untuk Excel, sehingga memudahkan programmer untuk melakukan pembuatan program buatannya. Selain itu, Excel juga dapat merekam semua yang dilakukan oleh pengguna untuk menjadi macro, sehingga mampu melakukan automatisasi beberapa tugas. VBA juga mengizinkan pembuatan form dan kontrol yang terdapat di dalam worksheet untuk dapat berkomunikasi dengan penggunanya. Bahasa VBA juga mendukung penggunaan DLL ActiveX/COM, meski tidak dapat membuatnya. Versi VBA selanjutnya menambahkan dukungan terhadap class module sehingga mengizinkan penggunaan teknik pemrograman berorientasi objek dalam VBA.
Fungsi automatisasi yang disediakan oleh VBA menjadikan Excel sebagai sebuah target virus-virus macro. Ini merupakan problem yang sangat serius dalam dunia korporasi hingga para pembuat antivirus mulai menambahkan dukungan untuk mendeteksi dan membersihkan virus-virus macro dari berkas Excel. Akhirnya, meski terlambat, Microsoft juga mengintegrasikan fungsi untuk mencegah penyalahgunaan macro dengan menonaktifkan macro secara keseluruhan, atau menngaktifkan macro ketika mengaktifkan workbook, atau mempercayai macro yang dienkripsi dengan menggunakan sertifikat digital yang tepercaya.

[sunting] Versi

Tabel berikut berisi versi-versi Microsoft Excel
Tahun Versi Excel Sistem operasi Versi Microsoft Office
1985 Excel 1.0 Apple Macintosh klasik Tidak ada Microsoft Office
1987 Excel 2.0 for Windows Microsoft Windows 2.0 Tidak ada Microsoft Office
1988 Excel 1.5 Apple Macintosh klasik Tidak ada Microsoft Office
1989 Excel 2.2 Apple Macintosh klasik Tidak ada Microsoft Office
1989 Excel 2.2 IBM OS/2 Tidak ada Microsoft Office
1990 Excel 3.0 Microsoft Windows 3.0 Tidak ada Microsoft Office
1990 Excel 3.0 Apple Macintosh Tidak ada Microsoft Office
1991 Excel 3.0 IBM OS/2 Tidak ada Microsoft Office
1992 Excel 4.0 Microsoft Windows 3.0 dan Windows 3.1 Tidak ada Microsoft Office
1992 Excel 4.0 Apple Macintosh Tidak ada Microsoft Office
1993 Excel 5.0 Windows 3.0, Windows 3.1, Windows 3.11, Windows for Workgroups, dan Windows NT (hanya versi 32-bit) Microsoft Office 4.2 dan Office 4.3
1993 Excel 5.0 Apple Macintosh Tidak ada Microsoft Office
1995 Excel 7 for Windows 95 Windows 95 dan Windows NT 3.1/3.50 Microsoft Office 95
1997 Excel 97 (Excel 8) Windows 95, Windows NT 3.51/Windows NT 4.0 Microsoft Office 97
1998 Excel 8.0 Apple Macintosh Microsoft Office '98 for Macintosh
1999 Excel 2000 (Excel 9) Windows 98, Windows Me, Windows 2000 Microsoft Office 2000
2000 Excel 9.0 Apple Macintosh Microsoft Office 2001 for Macintosh
2001 Excel 2002 (Excel 10) Windows 98, Windows Me, Windows 2000, Windows XP Microsoft Office XP
2001 Excel 10.0 Apple Macintosh OS X Microsoft Office v. X
2003 Excel 2003 (Excel 11) Windows 2000 (Service Pack 3), Windows XP, Windows Server 2003, Windows Vista, Windows Server 2008 Microsoft Office System 2003
2004 Excel 11.0 Apple Macintosh OS X Microsoft Office 2004 for Macintosh
2007 Excel 2007 (Excel 12) Microsoft Windows XP (dengan Service Pack 2 atau lebih tinggi), Windows Server 2003 (Service Pack 1), Windows Vista, serta Windows Server 2008. Microsoft Office System 2007

[sunting] Format berkas

Dari pertama kali dirilis, Excel menggunakan format berkas biner yang disebut dengan Binary Interchange File Format (BIFF) sebagai format berkas utamanya. Hal ini berubah ketika Microsoft merilis Office System 2007 yang memperkenalkan Office Open XML sebagai format berkas utamanya. Office Open XML adalah sebuah berkas kontainer berbasis XML yang mirip dengan XML Spreadsheet (XMLSS), yang diperkenalkan pada Excel 2002. Berkas versi XML tidak dapat menyimpan macro VBA.
Meskipun mendukung format XML yang baru, Excel 2007 masih mendukung format-format lamanya yang masih berbasis BIFF yang tradisional. Selain itu, kebanyakan versi Microsoft Excel juga mendukung format Comma Separated Values (CSV), DBase File (DBF), SYmbolic LinK (SYLK), Data Interchange Format (DIF) dan banyak format lainnya, termasuk di antaranya format worksheet milik Lotus 1-2-3 (WKS, WK1, WK2, dan lain-lain) dan Quattro Pro.
Excel 2007 tidak mendukung untuk melakukan penyimpanan pada semua format tersebut. Beberapa format yang tidak dapat dibuka di Excel 2007 tapi dapat dibuka di versi sebelumnya adalah:
  1. WK1 (1-2-3)
  2. WK4 (1-2-3)
  3. WJ3 (1-2-3 Japanese) (.wj3)
  4. WKS (1-2-3)
  5. WK3 (1-2-3)
  6. WK1 FMT(1-2-3)
  7. WJ2 (1-2-3 Japanese) (.wj2)
  8. WJ3, FJ3 (1-2-3 Japanese) (.wj3)
  9. DBF 2 (dBASE II)
  10. WQ1 (Quattro Pro/DOS)
  11. WK3,FM3(1-2-3)
  12. Microsoft Excel Chart (.xlc)
  13. WK1, ALL(1-2-3)
  14. WJ1 (1-2-3 Japanese) (.wj1)
  15. WKS (Works Japanese) (.wks)
Sedangkan beberapa format yang dapat dibuka, tapi tidak dapat disimpan di Excel 2007 antara lain:
  1. Microsoft Excel 2.1 Worksheet
  2. Microsoft Excel 2.1 Macro
  3. Microsoft Excel 3.0 Worksheet
  4. Microsoft Excel 3.0 Macro
  5. Microsoft Excel 4.0 Worksheet
  6. Microsoft Excel 4.0 Macro
  7. Microsoft Excel 97 - Excel 2003 & 5.0/95 Workbook
  8. Microsoft Excel 4.0 Workbook
  9. DBF 3 (dBASE III)
  10. DBF 4 (dBASE IV)
Berikut ini adalah beberapa ekstensi Microsoft Excel:
  • *.xls, merupakan format default Microsoft Excel sebelum Excel 12. Masih berbasis format BIFF dan dapat menyimpan macro VBA.
  • *.xlt, merupakan format untuk template worksheet Microsoft Excel sebelum Excel 12. Masih berbasis format BIFF dan dapat menyimpan macro VBA.
  • *.XML, atau yang disebut sebagai XML Spreadsheet. Tidak mampu menampung macro VBA.
  • *.xla, merupakan format untuk Excel Add-in sebelum Excel 12. Masih berbasis format BIFF dan dapat menyimpan macro VBA, mengingat tujuannya adalah untuk menambahkan kemampuan Microsoft Excel.
  • *.xlsx, merupakan format default worksheet Microsoft Excel 12, yang telah berbasis XML. Tidak dapat menyimpan macro VBA, karena alasan keamanan. Sebenarnya merupakan sebuah arsip terkompres berformat ZIP dengan struktur dokumen yang terdiri atas dokumen teks XML. Adalah pengganti dari format .xls yang kuno.
  • *.xlsm, merupakan format worksheet Microsoft Excel 12, yang telah berbasis XML, tapi dapat menyimpan macro VBA.
  • *.xlsb, merupakan format worksheet Microsoft Excel 12, yang telah berbasis XML, tapi dikodekan dalam bentuk biner. Format ini memiliki keunggulan lebih kepat dibuka dan lebih efisien, mengingat tujuan dibuatnya format ini adalah untuk menangani worksheet yang sangat besar yang terdiri atas puluhan ribu baris atau ratusan kolom.
  • *.xltm, merupakan format untuk template worksheet Microsoft Excel 12, yang telah berbasis XML tapi mampu menyimpan macro VBA. Merupakan pengganti dari format *.xlt.
  • *.xlam, merupakan format untuk Excel Add-in untuk menambah kemampuan Excel 12. Secara default mampu menangani macro VBA, mengingat tujuannya adalah menambahkan kemampuan Excel.

Selasa, 13 Desember 2011

Mobilitas Sosial



Mobilitas Sosial

I. PANGANTAR
Semua orang pasti menginginkan untuk dapat memperoleh status dan penghasilan yang lebih tinggi dari pada apa yang pernah dicapai oleh orang tuanya. Semua orang pasti menginginkan suatu kehidupan yang serba berkecukupan, bahkan kalau mungkin berlebihan. Keinginan­-keinginan itu adalah normal, karena pada dasarnya manusia mempunyai kebutuhan yang tidak terbatas. Seperti halnya kalau kita menanyakan tentang cita-cita dari seorang anak, maka ia akan menjawab pada suatu status yang kebanyakan mempunyai konotasi pada penghidupan yang baik. Hanya saja apakah keinginan-keinginan, impian-impian dan cita-cita itu berhasil atau sama sekali gagal dalam proses perjalanan seseorang itulah yang kita sebut “Mobilitas Sosial”.
II. KONSEP DAN RUANG LINGKUP MOBILITAS SOSIAL
Mobilitas mempunyai arti yang bermacam-macam, pertama, mo­bilitas fisik (mobilitas geografis) yaitu perpindahan tempat tinggal (menetap/sementara) dari suatu tempat ke tempat yang lain. Kedua, mobilitas sosial yaitu suatu gerak perpindahan dari suatu kelas sosial ke kelas sosial lainnya. Mobilitas sosial ini terdiri dari dua tipe, yaitu mobilitas sosial horisontal dan vertikal. Mobilitas sosial horisontal diartikan sebagai gerak perpindahan dari suatu status lain tanpa perubahan kedudukan. Jadi dalam mobilitas sosial horisontal ini, tidak terjadi perubahan dalam derajat kedudukan seseorang. Sedangkan mobilitas sosial vertikat yaitu suatu gerak perpindahan dari suatu status sosial ke status sosial lainnya, yang tidak sederajat. Mobilitas sosial vertikai ini jika dilihat dari arahnya, maka dapat dirinci atas dua jenis, yaitu gerak perpindahan status sosial yang naik (social dimbing) dan gerak perpindahan status yang menurun (social sinking). Pengertian mobilitas sosial ini mencakup baik mobilitas kelompok maupun individu. Misalnya keberhasiian keluarga Pak A meru­pakan bukti dari mobilitas individu; sedang arus perpindahan penduduk secara bersama-sama (bedo desa) dari daerah kantong-kantong kemiski­nan di P. Jawa ke daerah yang lebih subur sehingga tingkat kese­jahteraan mereka relatif lebih baik dibanding di daerah asal, merupakan contoh mobilitas kelompok. Ketiga, Mobilitas psikis, yaitu merupakan aspek-aspek sosial-psikologis sebagai akibat dari perubahan sosial. Datam hal ini adalah mereka yang bersangkutan mengalami perubahan sikap yang disertai tentunya dengan goncangan jiwa.
Konsep mobilitas tersebut dalam prakteknya akan saling berkaitan satu sama lain, dan sulit untuk menentukan mana sebagai akibat dan penyebabnya. Sebagai contoh untuk terjadinya perubahan status sosial, seseorang terpaksa meninggalkan tempat tinggalnya karena ketiadaan lapangan kerja, atau sebaliknya mobilitas sosial seringkali mengakibatkan adanya mobilitas geografi yang disertai dengan segala kerugian yang menyakitkan, yakni lenyapnya ikatan sosial yang sudah demikian lama terjalin. Demikian halnya mobilitas geografis akan mempengaruhi terha­dap mobilitas sosial yang dimbing maupun sinking, bahkan sekaligus mempengaruhi mobilitas mental atau psikis dari individu maupun masyarakat.
III. SIFAT DASAR MOBILITAS SOSIAL
Dalam dunia modern, banyak negara berupaya untuk meningkatkan mobilitas sosial, dengan asumsi bahwa semakin tinggi tingkat mobilitas sosial akan menjadikan setiap individu dalam masyarakat semakin bahagia dan bergairah. Tentunya asumsi ini didasarkan atas adanya kebebasan yang ada pada setiap individu dari latar belakang sosial manapun dalam menentukan kehidupannya. Tidak adanya diskriminasi pekerjaan baik atas dasar sex, ras, etnis dan jabatan, akan mendorong setiap individu memilih pekerjaan yang paling sesuai bagi sendirinya.
Bila tingkat mobilitas sosial tinggi, meskipun latar belakang sosial setiap individu berbeda, dan tidak ada diskriminasi pekerjaan, maka mereka akan tetap merasa mempunyai hak yang sama dalam mencapai kedudukan sosial yang lebih tinggi. Apabila tingkat mobilitas sosial rendah, maka hal ini akan menyebabkan banyak orang terkungkung dalam status sosial para nenek moyang mereka.
Tinggi rendahnya mobilitas sosial individu dalam suatu masyarakat sangat ditentukan oleh terbuka tidaknya kelas sosial yang ada pada masyarakat. Pada masyarakat yang berkelas sosial terbuka maka masyarakatnya memiliki tingkat mobilitas tinggi, sedang pada masyarakat dengan kelas sosial tertutup, maka masyarakat tersebut memiliki tingkat mobilitas sosial yang rendah.
IV. BENTUK MOBILITAS SOSIAL
Apabila kita bicara tentang mobilitas sosial, umumnya dalam benak kita mempersepsikan tentang terjadinya perpindahan status dari suatu tingkat yang rendah ke suatu tingkat status yang lebih tinggi; pada hal mobilitas dapat berlangsung dalam dua arah. Bila kita amati per­jalanan hidup sekelompok individu, maka sebagian ada yang berhasii mencapai status yang lebih tinggi, beberapa orang mengalami kegagalan (status lebih rendah), dan selebihnya tetap pada tingkat status yang di­miliki oleh orang tua mereka.
Manfaat
Kerugian
Terbukanya kesempatan bagi individu/ masyarakat untuk mengembangkan kepribadiaanya.
Menimbulkan kecemasan dan ketegangan yang disebabkan karena mobilitas menurun
Status seseorang tidak ditentukan oleh diri sendiri yang didasarkan atas pres tasi, kemampuan dan keuletan.
Munculnya kecemasan dan ketegangan sebagai akibat peran baru dari status jabatan yang ditingkatkan.
Terbukanya kesempatan untuk meraih kehidupan yang lebih baik.
Terjadinya keretakan hubungan antar anggota primer, yang disebabkan karena perpindahan status yang lebih tinggi atau status yang lebih rendah.
Munculnya konflik status dan peran, konftik antar kelas sosial, antar kelom­pok sosial dan antar generasi
Dalam berbagai kasus menunjukkan bahwa pada umumnya mobilitas mengambil bentuk dalam dua arah. Tingkat mobilitas individu maupun kelompok yang menurun maupun naik (meningkat), merupakan salah satu tolak ukur dari masyarakat yang bersistem sosial terbuka, dan unsur positif maupun negatif dari sistem pewarisan tidak cukup kuat menyaingi faktor prestasi sebagai faktor penentu utama dari kedudukan sosial. Namun demikian apabila dalam kenyataan semua orang tetap berada pada jenjang kelas sosial orang tua mereka (antar generasi), ini merupakan tolak ukur dari masyarakat yang bersistem sosial tertutup, dimana pewarisan status (berkaitan dengan generasi sebelumnya) lebih menonjol daripada prestasi.
Mobilitas sosial merupakan suatu fenomenal proses sosial yang wajar dalam masyarakat yang menjunjung demokrasi. Pada masyarakat ini mobilitas merupakan suatu hal yang baik, di mana pengakuan terhadap individu untuk berkembang sesuai dengan potensi yang dimiliki sangat terbuka lebar, sehingga tidak ada lagi suatu jerat yang membatasi seseorang untuk menduduki status yang berbeda dengan generasi sebelumnya. Pada masyarakat yang mobil, disamping bersifat menguntungkan karena manfaat yang diperoleh dari mobilitas tersebut, namun demikian juga tetap memiliki konsekuensi negatif (kerugian). Apa manfaat dan kerugian dari mobilitas sosial?
V. FAKTOR PENENTU MOBILITAS SOSIAL
Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi terhadap tingkat mobilitas sosial? Untuk menjawab hal ini tentulah tidak mudah, karena begitu banyaknya variabel yang menentukan tingkat mobilitas sosial. Dalam tulisan ini faktor penentu mobilitas sosial dibedakan dalam dua hal, pertama faktor struktur, yaitu faktor yang menentukan jumlah refatif dari kedudukan tinggi yang harus diisi dan kemudahan untuk memperolehnya. Faktor struktur ini meliputi; struktur pekerjaan, ekonomi ganda (dualistic econom­ics), dan faktor penunjang dan penghambat mobilitas itu sendiri. Kedua, faktor individu, dalam hal ini termasuk didalamnya adalah perbedaan kemampuan, orientasi sikap terhadap mobilitas, dan faktor kemujuran.
5.1. Faktor Struktur
5.1.1. Struktur Pekerjaan
Secara kasar aktivitas ekonomi dibedakan dalam dua sektor, yaitu sektor formal dan sektor informal. Kedua sektor tersebut tentunya memiliki karekteristik yang berbeda, dimana sektor formal memiliki sejumlah kedudukan mulai dari rendah sampai kedudukan yang tinggi; sedang sektor informal lebih banyak memiliki kedudukkan yang rendah dan sedikit berstatus tinggi. Perbedaan aktivitas ekonomi ini jelas akan mempengaruhi tingkat mobilitas masyarakat yang terlibat di dalamnya. Demikian halnya pada masyarakat yang aktivitas ekonominya didominasi oleh sektor pertanian dan penghasilan bahan­bahan baku (pertambangan, kehutanan) lebih banyak memiliki status kedudukan rendah, dan sedikit kedudukan yang berstatus tinggi, sehingga tingkat mobilitasnya rendah. Tingkat mobilitas pada negara-negara maju, mengalami peningkatan seiring dengan semakin berkembangnya industrialisasi.
5.1.2. Ekonomi Ganda
Dilihat dari sudut ekonomi, suatu masyarakat dapat ditandai atas dasar jiwa sosial (social spirit), bentuk-bentuk organisasi dan teknik-teknik yang mendukungnya. Ketiga unsur itu saling berkaitan dan menentukan ciri khas dari masyarakat yang bersangkutan, maksud­nya adalah bahwa jiwa sosial, bentuk organisasi dan teknik yang unggul akan menentukan gaya dan wajah masyarakat bersangkutan. Oleh karena itu ketiga unsur ini, dalam kaitan suatu dengan yang lainya dapat disebut sebagai sistem sosial, gaya sosial, atau iklim sosial masyarakat yang bersangkutan. Di negara-negara berkembang ternyata perkembangan ekonomi menimbulkan be­berapa jenis dualisme, yaitu kegiatan-kegiatan ekonomi dari keadaan-keadaan ekonomi serta keadaan lainnya daiam suatu sektor tidak mempunyai sifat-sifat seragam, dan sebaliknya dapat dengan tegas dibedakan dalam dua golongan. Pertama adalah kegiatan-kegiatan atau keadaan ekonomi yang masih dikuasai oleh unsur-unsur yang bersifat tradisional, dan yang kedua adalah ber­bagai kegiatan-kegiatan atau keadaan-keadaan ekonomi yang masih dikuasai oleh unsur-unsur modern. Dualisme ekonomi itu dapat kita lihat antara sektor pertanian tradisional, yang dicirikan oleh tingkat produktifitas yang rendah dan menyebabkan tingkat pendapatan masyarakat berada pada tingkat yang lazim disebut dengan istilah tingkat pendapatan subsiten. Sedangkan pada sektor ekonomi modern, dicirikan dengan tipe ekonomi pasar, dimana kegiatan masyarakat dalam meproduksi sebagian besar ditujukan untuk pasar. Adanya dualisme ekonomi ini, tentunya akan mempengaruhi terhadap cepat tidaknya mobilitas itu berlangsung dan besar-kecilnya kesempatan untuk melakukan mobilitas.
5.1.3. Penunjang dan Penghambat Mobilitas
Anak-anak yang berasal dan kelas sosial menengah pada umumnya memiliki pengalaman belajar yang lebih menunjang mobilitas naik daripada pengalaman anak-anak kelas sosial rendah. Para sarjana teori konflik berpandangan bahwa ijazah, tes, rekomen­dasi, “jaringan hubungan antar teman (merupakan jaringan hubun­gan antara teman-teman dekat dalam suatu jenis profesi atau dunia usaha. Mereka saling tukar-menukar informasi dan rekomendasi menyangkut kesempatan kerja, sehingga menyulitkan bagi orang­orang luar” untuk dapat menerobosnya), dan diskriminasi terang-­terangan terhadap kelompok ras maupun kelompok etnik minoritas, serta orang-orang dari kelas sosial rendah. untuk melakukan mobilitas-naik; di lain pihak, faktor penghambat tersebut juga menutup kemungkinan terjadinya mobilitas-menurun bagi kelompok orang dari kelas sosial atas. Di samping faktor penghambat, terdapat pula faktor penunjang mobilitas yang bersifat struktural, sebagai misal adalah adanya undang-undang anti diskrimiasi, munculnya lem­baga-lembaga latihan kerja baik yang dibiayai oleh pemerintah atau LSM-LSM, merupakan faktor penunjang penting untuk terjadinya mobilitas-naik bagi banyak orang dari status sosial rendah.
5.2. Faktor Individu
5.2.1. Perbedaan Kemamuan
Apakah kemampuan itu? Bagaimana cara mengukurnya? dan Ba­gaimana kemampuan mendukung terhadap keberhasilan hidup dan mobilitas? Adalah merupakan pertanyaan-pertanyaan yang sulit untuk mendapatkan jawaban yang memuaskan semua pihak. Namun demikan, perbedaan kemampuan yang ada pada masing-masing individu merupakan salah satu indikator penting yang menentukan keberhasilan hidup dan tingkat mobilitas.
5.2.2. Perbedaan Perilaku yang Menunjang Mobilitas
Yang dimaksudkan dengan perilaku penunjang mobilitas adalah suatu pandangan atau orientasi sikap individu terhadap mobilitas. Perbedaan orientasi sikap individu terhadap mobilitas dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu pendidikan, kesenjangan nilai, kebiasaan kerja, pola penundaan kesenangan, kemampuan “cara ber­main”; dan pola kesenjangan nilai.
(a) Pendidikan
Pendidikan merupakan tangga mobilitas yang utama. Walaupun kadar penting-tidaknya pendidikan pada semua jenjang pekerjaan tidaklah sama. Untuk jabatan-jabatan karir seperti dokter, guru, ahli hukum, dan sebagainya, peran pendidikan sangatlah menunjang. Tetapi latar belakang pendidikan seseorang mungkin tidak diperlukan untuk kadar-karir sebagai olahragawan, seniman penghibur, dll. Namun yang pasti peran pendidikan disini lebih menenkankan pada upaya untuk mengembangkan kemampuan seseorang untuk menyalurkan dan memanfaatkan informasi sebagaimana yang diperlukan.
(b) Kebiasaan Kerja
Kebiasan kerja seseorang merupakan salah satu faktor penting yang menentukan keberhasilan dan masa depan seseorang. Meskipun kerja keras tidaklah menjamin terjadinya mobilitas-naik, namun tidaklah banyak orang yang dapat mengalami mobilitas­naik tanpa kerja keras.
(c) Pola Penundaan Kesenangan
Berakit-rakit kehulu, berenang-renang ketepian – bersakit-sakit dahulu. bersenang-senang kemudian”. Ini merupakan suatu pepatah yang menggambarkan pola penundaan kesenangan (PPK). Sebagai contoh: orang yang lebih senang menyimpan uangnya untuk ditabung dari pada untuk kesenangan jangka pendek; para siswa, yang lebih tekun membaca buku dan memanfaatkan waktu sebaik-baiknya, dari pada bermain kartu atau membuang-buang waktu. ini adalah contoh penerapan pola penundaan kesenangan. Kunci dari pada PPK adalah adanya perencanaan untuk masa depan dan adanya keinginan yang kuat untuk merealisasikan rencana tersebut.
(d) Kemampuan “Cara Bermain”
“Cara bermain” dan atau seni “penampilan diri” mempunyai peran penting dalam mobilitas-naik. Bagaimana menjadi orang yang sangat disenangi dan dapat diterima oleh lingkungannya; bagaimana menjadi orang yang dapat bekerjasama dengan orang lain. Ini semua mungkin merupakan faktor penting yang mempengaruhi kebehasilan penampilan diri secara positif bukanlah berarti meremehkan kemampuan, namun justru melalui penampilan diri merupakan sarana/media yang dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan kemampuan.
(e) Pola Kesenjangan Nilai
Pola kesenjangan nilai merupakan suatu perilaku dimana seseorang mempercayai segenap nilai yang diakui, tetapi tidak melakukan upaya untuk mencapai sasarannya atau mengakui kesalahan pribadi sebagai penyebab kegagalannya dalam mencapai sasaran. Qrang semacam ini bukanlah hipokrit, tetapi mereka hanya tidak menyadari bahwa pola perilakunya tidak searah dengan tujuannya. Sebagai contoh: hampir semua orang tua menginginkan anak-anaknya mempunyai prestasi yang baik di sekolah, tetapi mereka mengabaikan nasihat-nasihat guru dan tidak menekankan agar anak-anaknya belajar dengan baik di rumah.
(f) Faktor Keberuntungan/ Kemujuran
Banyak orang yang benar-benar bekerja keras dan memenuhi semua persyaratan untuk menjadi orang yang berhasil, namun tetap mengalami kegagalan; sebaliknya, keberhasilan kadangkala justru “jatuh” pada orang lain yang jauh persyaratan. Faktor kemujuran/keberuntungan ini jelas tidak mungkin dapat diukur dan merupakan alasan umum bagi suatu kegagalan, namun faktor ini tetap tidak dapat dipungkiri sebagai salah satu faktor dalam mobilitas.
VI. PENUTUP
Dalam beberapa pembahasan di atas, lebih banyak berkisar tentang determinan (faktor penentu mobilitas-naik). Bagaimana dengan diterminan mobilitas-menurun? Pada dasarnya semua faktor penentu mobilitas-naik adalah juga sebagai faktor penentu mobilitas menurun. Sebagai contoh adalah faktor struktur, pada saat negara Indonesia mengalami krisis ekonomi maka banyak perusahaan mengalami gulung tikar, terjadi stagnasi ekonomi dan penurunan produktifitas, serta penurunan tingkat pertumbuhan ekonomi, kondisi krisis yang dialami negara kita ini cenderung akan meningkatkan jumlah orang yang harus kehilangan status sosial. Adapun faktor-faktor individu seperti pendidikan, kebiasan kerja; keberuntungan-menentukan siapa yang harus mengalami penurunan status.

Konflik sosial

Konflik Sosial 1. Pengertian Konflik Konflik berasal dari kata kerja Latin configere yang berarti saling memukul. Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih (bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya. Konflik dilatarbelakangi oleh perbedaan ciri-ciri yang dibawa individu dalam suatu interaksi. perbedaan-perbedaan tersebut diantaranya adalah menyangkut ciri fisik, kepandaian, pengetahuan, adat istiadat, keyakinan, dan lain sebagainya. Dengan dibawasertanya ciri-ciri individual dalam interaksi sosial, konflik merupakan situasi yang wajar dalam setiap masyarakat dan tidak satu masyarakat pun yang tidak pernah mengalami konflik antar anggotanya atau dengan kelompok masyarakat lainnya, konflik hanya akan hilang bersamaan dengan hilangnya masyarakat itu sendiri. Konflik bertentangan dengan integrasi. Konflik dan Integrasi berjalan sebagai sebuah siklus di masyarakat. Konflik yang terkontrol akan menghasilkan integrasi. sebaliknya, integrasi yang tidak sempurna dapat menciptakan konflik. Sementara itu, konflik sosial bisa diartikan menjadi dua hal. Pertama, perspektif atau sudut pandang yang menganggap konflik selalu ada dan mewarnai segenap aspek interaksi manusia dan struktur sosial. Kedua, konflik sosial merupakan pertikaian terbuka seperti perang, revolusi, pemogokan, dan gerakan perlawanan. Soerjono Soekanto menyebutkan konflik sebagai pertentangan atau pertikaian, yaitu suatu proses individu atau kelompok yang berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menantang pihak lawan, disertai dengan ancaman dan atau kekerasan. Para teoritisi konflik banyak berpedoman pada pemikiran Marx, meskipun memiliki pemikiran sendiri yang berlainan. Tokoh-tokoh teoritisi konflik diantaranya Ralf Dahren dorf dan Randall Collins. Dahrendorf berpendirian bahwa masyarakat mempunyai dua wajah yaitu konflik dan consensus, sehingga teori sosiologi harus dibagi menjadi dua bagian, teori konflik dan teori konsensus. Dahrendorfnjuga mengakui bahwa masyarakat takkan ada tanpa konsensus dan konflik yang menjadi persyaratan satu sama lain. Tokoh lainnya Collins menjelaskan bahwa konflik adalah proses sentral dalam kehidupan sosial sehingga tidak menganggap konflik itu baik buruk. Collins memandang setiap orang memiliki sifat sosial tetapi juga mudah konflik dalam hubungan sosial mereka. Konflik bisa terjadi dalam hubungan sosial karena penggunaan kekerasan oleh seseorang atau banyak orang dalam lingkungan pergaulannya. Ia melihat orang mempunyai kepentingan sendiri-sendiri , jadi benturann mungkin terjadi karena adanya kepentingan-kepentingan yang saling bertentangan.  2. Faktor Penyebab Konflik a. Perbedaan Individu Perbedaan individu, yang meliputi perbedaan pendirian dan perasaan. Setiap manusia adalah individu yang unik. Artinya, setiap orang memiliki pendirian dan perasaan yang berbeda-beda satu dengan lainnya. Perbedaan pendirian dan perasaan akan sesuatu hal atau lingkungan yang nyata ini dapat menjadi faktor penyebab konflik sosial, sebab dalam menjalani hubungan sosial, seseorang tidak selalu sejalan dengan kelompoknya. Misalnya, ketika berlangsung pentas musik di lingkungan pemukiman, tentu perasaan setiap warganya akan berbeda-beda. Ada yang merasa terganggu karena berisik, tetapi ada pula yang merasa terhibur. Perbedaan latar belakang kebudayaan sehingga membentuk pribadi-pribadi yang berbeda. Seseorang sedikit banyak akan terpengaruh dengan pola-pola pemikiran dan pendirian kelompoknya. Pemikiran dan pendirian yang berbeda itu pada akhirnya akan menghasilkan perbedaan individu yang dapat memicu konflik. Perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok. b. Perbedaan Latar Belakang Kebudayaan dan Kepentingan Manusia memiliki perasaan, pendirian maupun latar belakang kebudayaan yang berbeda. Oleh sebab itu, dalam waktu yang bersamaan, masing-masing orang atau kelompok memiliki kepentingan yang berbeda-beda. Kadang-kadang orang dapat melakukan hal yang sama, tetapi untuk tujuan yang berbeda-beda. Sebagai contoh, misalnya perbedaan kepentingan dalam hal pemanfaatan hutan. Para tokoh masyarakat menanggap hutan sebagai kekayaan budaya yang menjadi bagian dari kebudayaan mereka sehingga harus dijaga dan tidak boleh ditebang. Para petani menbang pohon-pohon karena dianggap sebagai penghalang bagi mereka untuk membuat kebun atau ladang. Bagi para pengusaha kayu, pohon-pohon ditebang dan kemudian kayunya diekspor guna mendapatkan uang dan membuka pekerjaan. Sedangkan bagi pecinta lingkungan, hutan adalah bagian dari lingkungan sehingga harus dilestarikan. Di sini jelas terlihat ada perbedaan kepentingan antara satu kelompok dengan kelompok lainnya sehingga akan mendatangkan konflik sosial di masyarakat. Konflik akibat perbedaan kepentingan ini dapat pula menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya. Begitu pula dapat terjadi antar kelompok atau antara kelompok dengan individu, misalnya konflik antara kelompok buruh dengan pengusaha yang terjadi karena perbedaan kepentingan di antara keduanya. Para buruh menginginkan upah yang memadai, sedangkan pengusaha menginginkan pendapatan yang besar untuk dinikmati sendiri dan memperbesar bidang serta volume usaha mereka. c. Perubahan-Perubahan Nilai yang Cepat Perubahan-perubahan nilai yang cepat dan mendadak dalam masyarakat. Perubahan adalah sesuatu yang lazim dan wajar terjadi, tetapi jika perubahan itu berlangsung cepat atau bahkan mendadak, perubahan tersebut dapat memicu terjadinya konflik sosial. Misalnya, pada masyarakat pedesaan yang mengalami proses industrialisasi yang mendadak akan memunculkan konflik sosial sebab nilai-nilai lama pada masyarakat tradisional yang biasanya bercorak pertanian secara cepat berubah menjadi nilai-nilai masyarakat industri. Nilai-nilai yang berubah itu seperti nilai kegotongroyongan berganti menjadi nilai kontrak kerja dengan upah yang disesuaikan menurut jenis pekerjaannya. Hubungan kekerabatan bergeser menjadi hubungan struktural yang disusun dalam organisasi formal perusahaan. Nilai-nilai kebersamaan berubah menjadi individualis dan nilai-nilai tentang pemanfaatan waktu yang cenderung tidak ketat berubah menjadi pembagian waktu yang tegas seperti jadwal kerja dan istirahat dalam dunia industri. Perubahan-perubahan ini, jika terjadi seara cepat atau mendadak, akan membuat kegoncangan proses-proses sosial di masyarakat, bahkan akan terjadi upaya penolakan terhadap semua bentuk perubahan karena dianggap mengacaukan tatanan kehiodupan masyarakat yang telah ada.  3. Jenis-jenis Konflik Menurut Dahrendorf, konflik dibedakan menjadi 4 macam : a. Konflik antara atau dalam peran sosial (intrapribadi), misalnya antara peranan-peranan dalam keluarga atau profesi (konflik peran (role). b. Konflik antara kelompok-kelompok sosial (antar keluarga, antar gank). c. Konflik kelompok terorganisir dan tidak terorganisir (polisi melawan massa). d. Konflik antar satuan nasional (kampanye, perang saudara) e. Konflik antar atau tidk antar agama f. Konflik antar politik.  4. Akibat Konflik Hasil dari sebuah konflik adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok (ingroup) yang mengalami konflik dengan kelompok lain. b. Keretakan hubungan antar kelompok yang bertikai. c. Perubahan kepribadian pada individu, misalnya timbulnya rasa dendam, benci, dan saling curiga d. Kerusakan harta benda dan hilangnya jiwa manusia. e. Dominasi bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam konflik. Para pakar teori telah mengklaim bahwa pihak-pihak yang berkonflik dapat memghasilkan respon terhadap konflik menurut sebuah skema dua-dimensi; pengertian terhadap hasil tujuan kita dan pengertian terhadap hasil tujuan pihak lainnya. Skema ini akan menghasilkan hipotesa sebagai berikut: a. Pengertian yang tinggi untuk hasil kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk mencari jalan keluar yang terbaik. b. Pengertian yang tinggi untuk hasil kita sendiri hanya akan menghasilkan percobaan untuk "memenangkan" konflik. Pengertian yang tinggi untuk hasil pihak lain hanya akan menghasilkan percobaan yang memberikan "kemenangan". c. Konflik bagi pihak tersebut. d. Tiada pengertian untuk kedua belah pihak akan menghasilkan percobaan untuk menghindari konflik. Contoh konflik a. Konflik Vietnam berubah menjadi perang. b. Konflik Timur Tengah merupakan contoh konflik yang tidak terkontrol, sehingga c. timbul kekerasan. hal ini dapat dilihat dalam konflik Israel dan Palestina. d. Konflik Katolik-Protestan di Irlandia Utara memberikan contoh konflik bersejarah lainnya. e. Banyak konflik yang terjadi karena perbedaan ras dan etnis. Ini termasuk konflik -Bosnia-Kroasia (lihat Kosovo), konflik di Rwanda, dan konflik di Kazakhstan. Suatu konflik tidak selalu mendatangkan hal-hal yang buruk, tetapi kadang-kadang mendatangkan sesuatu yang positif. Segi positif suatu konflik adalah sebagai berikut. a. Memperjelas aspek-aspek kehidupan yang belum jelas atau masih belum tuntas ditelaah, misalnya perbedaan pendapat akan sesuatu permasalahan dalam suatu diskusi atau seminar biasanya bersifat positif sebab akan semakin memperjelas dan mempertajam kesimpulan yang diperoleh dari diskusi atau seminar. b. Memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai serta hubungan-hubungan social dalam kelompok bersangkutan sesuai dengan kebutuhan individu atau kelompok. c. Merupakan jalan untuk mengurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok. d. Dapat membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru. e. Dapat berfungsi sebagai sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat. Hasil atau akibat-akibat dari suatu konflik sosial adalah sebagi berikut : a. Meningkatkan solidaritas sesama anggota kelompok ( in group solidarity ) yang sedang mengalami konflik dengan kelompok lain. b. Keretakan hubungan antarindividu atau kelompok, misalnya keretakan hubungan antarkelompok dalam Negara Israel akibat konflik dengan bangsa palestina dan Negara-negara arab lainnya. c. Perubahan kepribadian para individu, misalnya terjadinya perang antarkelompok yang menimbulkan kebencian, saling curiga, beringas dan lain-lain. d. Kerusakan harta benda dan bahkan hilangannya nyawa manusia. e. Akomodasi, dominasi, bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam pertikaian. Suatu masyarakat dapat dinyatakan telah mencapai kondisi tertibjika terjadi keselarasan antara tindakan anggota masyarakat dengan nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat tersebut. Tertib sosial ditandai oleh tiga hal berikut. a. Terdapat suatu sistem nilai dan norma yang jelas. b. Individu atau kelompok di dalam masyarakat mengetahui dan memahami norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku. c. Individu atau kelompok dalam masyarakat menyesuaikan tindakan-tindakannya dengan norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial yang berlaku. Misalnya, tertib di jalan raya atau tertib antri di loket-loket pelayanan umum akan dapat tercapai apabila terdapat aturan-aturan dan norma yang jelas dan setiap pengendara, penumpang, dan pemakai jasa layanan umum harus memahami serta menyesuaikan tindakan-tindakan mereka dengan norma-norma sosial yang berlaku di tempat-tempat tersebut.  RANGKUMAN  Secara sosiologis, konflik diartikan sebagai suatu proses sosial• antara dua orang atau lebih (atau juga antarkelompok) yang berusaha menyingkirkan pihak lain dengan jalan menghancurkan atau membuatnya tak berdaya.  Faktor-faktor yang menjadi penyebab suatu konflik sosial yaitu• perbedaan individu, latar belakang kebudayaan, perbedaan kepentingan, dan perubahan-perubahan nilai yang cepat.  Segi positif suatu konflik adalah memperjelas aspek-aspek kehidupan,• memungkinkan adanya penyesuaian kembali norma-norma dan nilai-nilai, jalan untuk mnegurangi ketergantungan antarindividu dan kelompok, membantu menghidupkan kembali norma-norma lama dan menciptakan norma-norma baru dan sarana untuk mencapai keseimbangan antara kekuatan-kekuatan dalam masyarakat.  Hasil atau akibat dari konflik sosial yaitu meningkatkan solidaritas• sesame anggota kelompok, keretakan hubungan antarindividu atau kelompok, perubahan kepribadian para individu, kerusakan harta benda dan bahkan hilangnya nyawa manusia serta akomodasi, dominasi atau bahkan penaklukan salah satu pihak yang terlibat dalam pertikaian.  Tertib sosial ditandai oleh tiga hal yaitu terdapat suatu sistem nilai• dan norma yang jelas, individu atau kelompok di dalam masyarakat mengetahui dan memahami norma-norma sosial dan nilai-nilai sosial serta individu dan kelompok dalam masyarakat menyesuaikan tindakan-tindakannya dengan norma-norma dan nilai-nilai sosial yang berlaku.
 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Online Project management